Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.2



Disusun Oleh
NOVIA MUNAFI'AH, S.T.
CGP ANGKATAN 9 KABUPATEN INDRAMAYU


Studi Kasus 1

Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua.  Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong. 

Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan.  Ibu Lilin mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen.  Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Lilin karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Lilin jelaskan.  Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Lilin merah padam dan kelelahan.  Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Lilin menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp. 

Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK.  Ibu Lilin juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit. 

Pertanyaan

  1. Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?
  2. Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.
Jawaban Studi Kasus 1
  1. Saya melihat kasus ibu Lilin merupakan pendekatan berbasis masalah, karena Ibu Lilin cenderung terfokus pada masalah yang dihadapi, melihat kekurangan murid, dan mencari solusi tanpa melibatkan pihak lain. Sikap ini dapat memperburuk situasi dan menciptakan ketegangan antara guru dan murid. 
  2. Sebagai Kepala Sekolah, langkah pertama adalah mendengarkan perasaan dan masalah yang dihadapi Ibu Lilin secara empatik. Memberikan dukungan serta membuka ruang untuk berdiskusi dan pemecahan masalah bersama. Selanjutnya, melakukan mediasi antara Ibu Lilin, murid-murid terlibat, dan Guru BK untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif. Sebagai Kepala Sekolah, penting untuk mengarahkan Ibu Lilin menuju pendekatan berbasis aset, mengidentifikasi kekuatan dan potensi murid, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan.

Studi Kasus 2

Pak Pupur, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri.  Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Pupur untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Pupur untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Pupur  mengikuti seleksi calon pengawas sekolah. 

Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Pupur ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Pupur justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.

Pertanyaan
  1. Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Pupur?
  2. Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?
Jawaban Studi Kasus 2
  1. Menurut saya, Pak Pupur seharusnya dapat bersikap mindfulness atas keputusan kepala sekolah tersebut. Pendapat saya tentang sikap Pak Pupur adalah bahwa dia mungkin merasa sedih karena merasa lebih berkontribusi dalam peran sebagai guru yang peduli dan dicintai oleh murid-muridnya. Mungkin dia merasa bahwa menjadi pengawas akan memisahkan dia dari interaksi langsung dengan murid-muridnya, yang merupakan bagian penting dari pekerjaannya yang saat ini dia nikmati.
  2. Sebagai Kepala Sekolah, saya akan berbicara secara langsung dengan Pak Pupur untuk memahami kekhawatirannya dan memberikan penjelasan mengenai pentingnya peran pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Saya akan memberikan dukungan dan dorongan kepada Pak Pupur, serta memastikan bahwa keputusannya untuk mengikuti seleksi pengawas sekolah didasarkan pada pemahaman yang komprehensif tentang peran tersebut. Selain itu, saya akan memastikan bahwa Pak Pupur merasa didukung dan dihargai dalam setiap langkah yang dia ambil dalam karirnya.

Posting Komentar untuk "Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.2"